Searching

Selasa, 24 Juni 2008

Argenteuil


ARGENTEUIL, Hidup Memisahkan Diri merupakan salah satu seri “Cerita Kenangan” Nh. Dini, yang menceritakan tentang episode hidupnya mulai pertengahan tahun 1970-an. Mengapa Dini memakai istilah “Cerita Kenangan” untuk buku otobiografinya, Dini menjelaskannya pada bagian kelima buku ini.

“Kukenal perkataan-perkataan memoir, recit, narration, biographie, autobiographie, dan souvernirs. Pada dasarnya semua itu berarti tulisan berisi cerita yang bersangkutan dengan riwayat atau kisah hidup, kebanakan dihasilkan oleh orang yang menjadi tokoh utama atau si ‘aku”. (halaman 82)”


Terilhami oleh Marcel Pagnol yang menggunakan istilah ‘souvernirs’ yang berarti kenang-kenangan tatkala menuliskan kisah hidupnya, Dini pun menyebut serial otobiografinya “Seri Cerita Kenangan”. Dengan sengaja dia membagi kisah hidupnya dalam beberapa periode, sehingga juga terbagi menjadi beberapa buku, sehingga untuk menyebutnya, kita perlu menggunakan kata “seri”.
ARGENTEUIL merupakan kisah lanjutan yang berjudul LA GRANDE BORNE. Kata ARGENTEUIL sendiri adalah nama sebuah kota kecil di tepian sungai Seine, kira-kira 10 km barat laut Paris. Setelah memutuskan untuk mengubah hidupnya secara drastis, untuk ‘menyembuhkan diri’ dari luka lama, ke sanalah Dini pindah, dan tidak mengikuti suaminya yang mendapatkan tugas sebagai Konsul Jenderal Prancis di Detroit, Amerika Serikat. Pada saat yang sama pula Dini dengan berani memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai kepada suaminya. Meskipun berat pada awalnya, Dini menjadi mantap hatinya tatkala kedua buah hatinya, Lintang dan Padang, mendukungnya. Padang, si bungsu yang waktu itu masih berusia 8 tahun, berkata:

“Tidak apa-apa, Maman,” ... “Dia mungkin papa yang baik; tapi sebagai laki-laki, sebagai suami, hemmmm, menyebalkan ya...”


Sedangkan Lintang yang berusia 15 tahun bahkan sudah bisa memberi usul yang sangat dewasa:

“Hati-hati, Maman, kalau kamu yang meninggalkan rumah tangga, jangan-jangan kelak kamu disalahkan oleh Pengadilan. Papa itu lelaki yang pintar menggunakan suasana demi kepentingannya...”


Untuk menghidupi hidupnya sendiri, Dini bekerja sebagai ‘dame de compagnie’ atau wanita pendamping bagi Monsieur Willm, kakak Alice Willm, salah satu sahabat Dini. Monsieur Willm lah yang tinggal di ARGENTEUIL, di sebuah rumah berlantai empat yang pernah ditinggali oleh Karl Marx. Tugas seorang ‘dame de compagnie’ – yang dalam English disebut ‘governess’ adalah mengurus, merawat, dan menjadi teman berbincang.
Di awal-awal hidupnya di ARGENTEUIL inilah Dini mempersiapkan otobiografinya yang dia bagi menjadi beberapa episode. Setelah sang suami dan si bungsu Padang pindah ke Detroit, Dini memiliki banyak waktu luang yang bisa dia gunakan untuk menekuni kegemarannya menulis. Lintang sendiri tinggal di asrama, dan hanya ‘pulang’ setiap akhir pekan.
Di episode ARGENTEUIL inilah Dini mendengar kabar kematian kekasihnya, Maurice, alias Bagus., dari Angele, kakaknya. Di episode ini pula Dini berkesempatan untuk mengunjungi rumah pertanian tempat kekasihnya itu dilahirkan dan melihat dengan jelas ‘jejak-jejak’ yang ditinggalkan oleh Maurice sebagai bukti cintanya kepada Dini.
Bagaimanakah perasaan Dini tatkala pertama kali mendengar kabar kematian kekasihnya itu? Bagaimana pula perasaan Dini tatkala menginjakkan kakinya ke tanah kelahiran Cinta sejatinya?
PT56 14.25 220608

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Na,
Kira-kira kamu bisa engga nulis review buku Nh. Dini yang lain? Misalnya yang berjudul LA GRANDE BORNE, kayaknya seru tuh.
Nanti saya pulang ke Indo, saya mau beli juga bukunya, buat baca-baca sendiri.

a.

Anonim mengatakan...

Dear Nana,
Resensinya sangat baik dan padat.Memberikan gambaran tentang kisah Dramatis dan tegang mengesankan.Suatu fuilleton-Kisah kehidupan yang dramatis dan penuh perjuangan bathin - antara feeling dan ratio.Dimana akhirnya Ratio yang menang dng suatu keunggulan-yg tidak meremehkan rasa sensual dan feeling of love sbg manusia yg hidup "to love and be loved"...Marc-

Anonim mengatakan...

Argenteuil yang menarik!

Cerita N H Dini memang selalu menarik, ulang tahun yang hanya 1x dalam 4 tahun (29 Feb), menikah dengan diplomat, menjadi aktifis Green Peace, bercerai, nekad pulang untuk menjadi penulis, mendapatkan kewarganegaraan RI nya lagi, sakit berat dan hidup dalam kekurangan, sampai sekarang tinggal di Jogja.

Bagaimana dengan jawaban:
Bagaimanakah perasaan Dini tatkala pertama kali mendengar kabar kematian kekasihnya itu?

cig

Anonim mengatakan...

Howdy

It is my first time here. I just wanted to say hi!

Anonim mengatakan...

I can' t but agree.I always wanted to write in my site something like that but I guess you' r faster.