Searching

Rabu, 18 Juni 2008

Penulis Perempuan

 

Ayu Utami and me at Omah Petroek, 26 Agustus 2023

Penulis perempuan (Indonesia) yang hasil karyanya kumiliki tentu lebih banyak daripada penulis laki-laki. Maklum, I love women (coz I am a feminist, not coz I am a lesbian :-D )

Pertama, Ayu Utami dengan dwiloginya Saman dan Larung. Bukunya yang berjudul Si Parasit Lajang merupakan salah satu buku favoritku, yang tak bosan-bosannya kubaca. :) Gaya menulis khas Ayu Utami adalah menyentil masalah sosial—terutama yang berhubungan dengan perempuan—dengan gaya ringan dan bercanda yang membuatku sangat suka membacanya.

Kedua, Oka Rusmini. Aku memiliki beberapa novelnya, seperti Tarian Bumi dan Kenanga. Kumpulan cerpennya yang berjudul Sagra juga ada di antara buku-buku koleksiku. Topik khas tulisan Oka Rusmini tentu saja sentilannya tentang nasib perempuan Bali yang meskipun telah bekerja keras, masih saja direndahkan oleh masyarakatnya yang patriarki.

Ketiga, Djenar Maesa Ayu. Aku memiliki ketiga kumpulan cerpennya yang berjudul Mereka Bilang Saya Monyet, Jangan Main-main dengan Kelaminmu, dan Cerpen tentang Cerita Cinta Pendek. Aku juga memiliki novel tulisan Djenar yang berjudul Nayla. Meskipun sama-sama mengkritik tentang nasib perempuan yang kurang beruntung hidup dalam kungkungan patriarki—seperti Ayu Utami—satu hal yang jelas dan gampang terlihat adalah gaya menulis Djenar yang sangat sarkastis dan sinis. Suasana cerita lebih sering terasa gloomy.

Aku memiliki dua buah buku hasil karya Aquarini Priyatna yang bukan merupakan fiksi (baik novel maupun kumpulan cerpen). Yang pertama berjudul Becoming White: Representasi Ras, Kelas, Femininitas, dan Globalitas dalam Iklan Sabun. Yang kedua, salah satu buku favoritku, berjudul Kajian Budaya Feminis, Tubuh, Sastra, dan Budaya Pop. Aku juga memiliki terjemahan buku Feminist Thought milik Rosemary Tong, diterjemahkan oleh Aquarini.

Aku sangat suka dengan buku Filosofi Kopi hasil karya Dewi Lestari. Meskipun sangat suka, hal ini tidak berarti aku telah berhasil diprovokasi untuk membeli buku Dewi Lestari yang lain, seperti Supernova series.

Aku memiliki dua buah buku hasil karya Gadis Arivia, si pemrakarsa terbitnya Jurnal Perempuan, jurnal favoritku. Pertama, berjudul Filsafat Berperspektif Feminis, dan yang kedua Feminisme: Satu Kata Hati.

Melulu tentang perempuan, feminisme, dan gender, eh? :) Nana banget kan? LOL.

Selain buku-buku tersebut di atas, buku-buku lain yang kumiliki adalah buku berbahasa Inggris, yang membantuku dalam menulis tesis, buku-buku tentang Amerika, (maklum alumni American Studies), buku-buku sastra—baik yang teori maupun novel, kumpulan cerpen, antologi, dll, juga buku-buku terjemahan, seperti buku-buku tulisan Asghar Ali Engineer, Amina Wadud, Riffat Hassan dan Fatima Mernissi, Qasim Ali.

PT56 21.37 151206

1 komentar:

Nana Podungge mengatakan...

I wrote this in 2008, when the only book from Dee Lestari I have read was Filosofi Kopi. :) But I remember I was looking for Dee's book AKAR in one bookstore in Jogja when I was accompanying my student's field trip. I don't remember what year it was.

(Aha! lucky me, I easily found the novel so I could check the date I bought it, it was 14 November 2008)

Since reading that novel, I read other Dee's novels, especially SUPERNOVA series. I read them all, plus AROMA KARSA! I also read RAPI JALI 1, but I could not finish reading her PERAHU KERTAS, dunno, but I thought it was too cheesy for me. I am sorry Dee. :)

PT56 19.58 15.09.2023